Gen Z dan Dunia Kerja: Mengapa Mereka Lebih Selektif?


Bacaaja.com, MedanGenerasi Z yang lahir di era digital seringkali dicap sebagai generasi yang suka “pilih-pilih”. Ketika berbicara tentang pekerjaan, anggapan ini semakin menguat. Namun di balik stigma tersebut terdapat alasan mendasar yang membuat Gen Z lebih selektif dalam memilih karier.



Kekuatan Sumber Informasi dalam satu genggaman

Social media culture flat concept vector illustration. Young people, generation Z teens with smartphones 2D cartoon characters for web design. Digital lifestyle, gen Z communication creative idea by istockphoto

Baca juga : Silent Walking : apa itu dan bagaimana cara melakukannya?


Salah satu faktor utama yang membuat Gen Z lebih selektif adalah akses mereka terhadap informasi yang begitu mudah. Berkat internet, mereka bisa dengan bebas mencari tahu segala hal tentang sebuah perusahaan, mulai dari reputasi, budaya kerja hingga gaji yang ditawarkan. Tidak seperti generasi sebelumnya yang mungkin hanya mengandalkan informasi dari teman atau keluarga.


Gen Z dapat melakukan riset mendalam sebelum memutuskan untuk melamar pekerjaan, dengan alasan tersebut mereka bisa membandingkan berbagai pilihan dan memilih yang paling sesuai dengan kriteria.


Memiliki nilai pribadi yang begitu kuat

Wide angle shot of Gen Z group of friends hanging out together by istockphoto


Generasi Z tumbuh dalam lingkungan yang semakin sadar akan isu-isu sosial dan lingkungan. Mereka memiliki nilai-nilai yang kuat dan ingin berkontribusi pada sesuatu yang lebih besar dari diri mereka sendiri. Oleh karena itu Gen Z tidak hanya mencari pekerjaan yang sekadar memberikan gaji, tetapi juga pekerjaan yang sejalan dengan nilai-nilai yang mereka yakin serta ingin bekerja di perusahaan yang peduli dengan keberagaman, inklusivitas dan keberlanjutan.

Freedom : Menginginkan jam kerja yang fleksibel dan kebebasan

Diverse group of young professionals meeting in office lounge and discussing projects by istockphoto

Baca juga : Tren Belanja remaja di antara FOMO, YOLO dan FOPO


Generasi Z tumbuh di era di mana teknologi memungkinkan untuk bekerja dari mana saja dan kapan saja. Cara pandangnya melihat pekerjaan sebagai bagian dari kehidupan, bukan sebaliknya. Oleh karena itu Gen Z menginginkan fleksibilitas dalam bekerja seperti jam kerja yang fleksibel, opsi bekerja dari rumah dan keseimbangan antara kehidupan pribadi dan pekerjaan. Passion terdalam untuk memiliki kendali atas waktu dan cara mereka bekerja.


Cara pandang terhadap pekerjaan berubah

3D Isometric Flat Vector Conceptual Illustration of Generation Z, Zoomers by istockphoto


Ekspektasi Gen Z terhadap pekerjaan sangat berbeda dengan generasi sebelumnya. Mereka tidak lagi puas dengan hanya memiliki satu pekerjaan sepanjang hidup. Keinginan untuk terus belajar dan berkembang serta memiliki kesempatan untuk mengeksplorasi berbagai minat dan bakat. Gen Z juga menghargai pekerjaan yang menantang dan memberikan peluang untuk berkarya.


Efek Medsos juga mengambil peran

Young Asian female friends tiktok created her dancing video by smartphone having fun at colorful house party at night. Lifestyle together concept by istockphoto


Media sosial telah membentuk cara generasi muda memandang dunia termasuk dunia kerja. Melalui platform media sosial, Gen Z dapat melihat gaya hidup orang-orang yang masuk dalam kategori sukses dan influencer. Mereka terinspirasi untuk mencapai kesuksesan yang sama, namun dengan cara yang lebih otentik dan sesuai dengan minat mereka. Hal inilah salah satu alasan kuat yang mendasari menjadi lebih selektif dalam memilih pekerjaan yang dapat mendukung gaya hidup yang mereka inginkan.

Editor : Tim Bacaaja.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *