Bacaaja.com, Medan – Kondisi tubuh yang tidak optimal sering kali mudah terkena berbagai penyakit. Pada umumnya rasa tidak enak badan yang disertai nyeri dada atau badan terasa pegal-pegal biasanya banyak dari kita akan langsung menyimpulkan itu adalah gejala masuk angin. Namun, tahukah kamu bahwa gejala tersebut bisa jadi merupakan tanda dari kondisi yang lebih serius yaitu angin duduk?
Meskipun keduanya sering kali dianggap sama, angin duduk dan masuk angin adalah dua kondisi yang berbeda, lho. Penting bagi kita untuk memahami perbedaan keduanya agar dapat melakukan penanganan yang lebih tepat.
Apa sih Angin Duduk itu?
Young Asian woman suffering from flu symptoms, covered with a blanket on a sofa. Concept of illness, healthcare, and recovery. Stay indoors, stay healthy by istockphoto
Angin duduk atau dalam istilah medis disebut angina pectoris adalah kondisi di mana aliran darah ke jantung terhambat, sehingga menyebabkan nyeri pada dada yang khas seperti ditindih beban berat. Nyeri ini sering kali menjalar ke lengan, bahu, leher ataupun rahang.
Penyebab utama angin duduk adalah penyempitan atau pengerasan pembuluh darah koroner. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh penumpukan plak pada dinding pembuluh darah yang disebut aterosklerosis.
Faktor-faktor seperti Tekanan darah tinggi dan kolesterol menjadi penyumbang terbesar rusaknya pembuluh darah dalam tubuh kamu, lho. Tingkat risiko para perokok aktif juga tidak bisa disepelekan karena walaupun masih dalam usia muda banyak dari mereka mengalami kerusakan pembuluh darah. Sebaiknya kamu meningkatkan olahraga fisik guna menurunkan risiko penyakit jantung.
Apa Itu Masuk Angin?
ilustrasi wanita sedang mengalami masuk angin by istockphoto
Istilah “masuk angin” sebenarnya bukan istilah yang ada pada medis ya. Istilah ini biasanya lebih sering digunakan untuk menggambarkan berbagai gejala yang tidak nyaman pada tubuh kita seperti nyeri otot, pusing, mual ataupun pilek. Gejala masuk angin biasanya dikaitkan dengan perubahan cuaca atau paparan suhu yang dingin.
Penyebab masuk angin belum sepenuhnya dipahami secara medis, tetapi faktor yang berperan biasanya seperti perubahan cuaca yang ekstrem, kelelahan dan Kurangnya istirahat. Perubahan suhu yang drastis atau pada kondisi musim hujan sering kali menyebabkan tubuh mengalami stres dan memicu berbagai gejala yang tidak nyaman, apalagi ditambah Kelelahan fisik juga berperan menurunkan daya tahan tubuh. Namun perlu diperhatikan, pola tidur yang tidak baik juga berkontribusi mengganggu sistem kekebalan tubuh kamu.
Perbedaan Angin Duduk dan Masuk Angin
No | Aspek | Angin Duduk | Masuk Angin |
1 | Penyebab | Penyempitan atau pengerasan pembuluh darah koroner | Perubahan cuaca, kelelahan, kurang tidur,dll. |
2 | Gejala | Nyeri dada, sesak napas, nyeri menjalar ke lengan, bahu, leher, atau rahang | Nyeri otot, pusing, mual, pilek, demam ringan |
3 | Tingkat Keparahan | Serius, dapat mengancam jiwa | Ringan, biasanya sembuh dengan sendirinya |
4 | Penanganan | Perlu penanganan medis segera | Dapat diatasi dengan istirahat, konsumsi obat pereda nyeri, atau kompres hangat |
Bagaimana menangani Angin Duduk dan Masuk Angin?
Angin duduk biasanya dapat ditangani berupa pemberian obat-obatan dan memperbaiki pola hidup yang tidak sehat, bahkan prosedur medis seperti angioplasti atau bypass jantung diperlukan untuk beberapa pasien sedangkan Masuk angin biasanya diatasi dengan istirahat dari aktifitas, mengonsumsi makanan yang bergizi dan minum air putih yang cukup.
Untuk mencegah angin duduk dan masuk angin dapat melakukan beberapa hal berikut ini:
✓ Konsumsilah makanan yang kaya serat, buah-buahan dan sayuran, namun ingat selalu untuk membatasi konsumsi makanan yang tinggi lemak jenuh dan kolesterol.
✓Berolahraga secara rutin dan teratur minimal 30 menit setiap hari menurunkan risiko gangguan jantung.
✓Mengelola stres seperti yoga dan meditasi adalah langkah yang tepat dan mudah dilakukan oleh kamu.
✓Menjaga berat badan ideal dan tetap proporsional untuk meningkatkan kebugaran fisik tetap optimal.
✓Berhentilah merokok karena sangat berbahaya bagi kesehatan jantung.
Setelah memahami perbedaan keduanya dapat membuatmu lebih waspada terhadap gejala yang muncul. Tindakan pencegahan selalu lebih baik daripada pengobatan kan? Jadi jangan ragu untuk menerapkan gaya hidup yang sehat agar selalu terhindar dari berbagai penyakit.
Editor : Tim Bacaaja.com