Bacaaja.com, Medan – Gula darah yang tinggi atau hiperglikemia adalah kondisi di mana kadar gula dalam darah melebihi batas normal. Kondisi ini umumnya tidak menimbulkan gejala yang jelas pada tahap awal sehingga selalu terlambat untuk disadari. Namun seiring berjalannya waktu, gula darah yang tinggi dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan yang serius loh. Oleh karena itu pentingnya mengetahui tanda-tanda awal gula darah yang tinggi dalam tubuh. Berikut ulasan lengkapnya brader!
Sering merasakan haus terus menerus
A thirsty asian woman desperately reaches out to someone holding a cup of water. A lady pleading for a drink. Isolated on a white background by istockphoto
Diabetes adalah kondisi tubuh yang tidak mampu memproses gula (glukosa) dari makanan dengan baik. Ketika kadar gula darah terlalu tinggi, ginjal akan bekerja ekstra keras untuk membuang kelebihan gula melalui urine. Proses ini membuat tubuhmu kehilangan banyak cairan sehingga memicu rasa haus yang cukup intens. Rasa haus yang berlebihan menjadi tanda tubuh sedang berusaha menyeimbangkan kadar gula darah yang tidak stabil.
Meningkatnya intensitas Buang air kecil
Closeup woman sitting on toilet in the morning with depressed feeling, selective focus by istockphoto
Rasa Haus yang tidak ada habisnya padahal sudah minum berkali-kali jadi ritual kegiatan wajib bagi kamu. Jika sering mengalami hal ini, jangan dianggap angin lalu ya. Bisa jadi tubuhmu sedang memberikan kode kalau ada yang tidak beres. Salah satu kemungkinan penyebabnya adalah diabetes. Kenapa sih diabetes dapat membuatmu sering buang air kecil? jika kadar gula darah dalam posisi yang tinggi, keadaan ginjal akan bekerja ekstra keras dalam menyaring gula yang berlebih dalam tubuh. Nah, agar gula berlebihan dapat keluar, ya otomatis jadi sering ke kamar mandi. Selain itu, rasa haus yang berlebihan menjadi salah satu cara tubuh mengencerkan gula darah yang tinggi tersebut.
Rasa Lapar terus menerus
portrait of woman licking lips and craving for piece of meat, photo taken inside restaurant, eating fast food by istockphoto
Tanda yang ketiga ini membuat penderita mengalami rasa lapar terus-menerus, bahkan setelah beberapa menit selesai makan. Padahal, makanan yang kamu konsumsi sudah cukup banyak loh. Bagi penderita diabetes, sering merasa lapar adalah fenomena yang umum terlihat karena tubuh tidak bisa memanfaatkan gula darah dengan baik akibat kekurangan atau resistensi insulin. Akibatnya, sel-sel tubuh kekurangan energi dan terus-menerus meminta asupan makanan. Meskipun sudah makan, tubuh tetap merasa kekurangan energi sehingga rasa lapar dapat terus muncul.
Tubuh terasa Lemas dan tidak bertenaga
Waking up with a headache has problem with structural posture She had neck and shoulder pain. Beautiful woman can't sleep moving restless on bed. Young woman having bad dream by istockphoto
Seseorang yang sering merasa lemas dan lesu walaupun sudah cukup istirahat dan tidur merupakan tanda awal bahwa gula darah dalam darah berada dalam posisi puncak. Gula darah adalah sumber energi utama bagi tubuh kita. Ketika sedang makan, makanan yang dikonsumsi akan diubah menjadi glukosa (gula darah) yang kemudian diedarkan ke seluruh tubuh untuk memberikan energi untuk setiap sel. Nah, agar glukosa dapat masuk ke dalam sel dan digunakan sebagai energi, tubuh kita membutuhkan insulin.
Sayangnya pada penderita diabetes, produksi insulin tubuh dapat berkurang atau sel-sel tubuh menjadi resisten terhadap insulin Sehingga kesulitan masuk ke dalam sel dan menumpuk di dalam darah. Meskipun ada banyak glukosa di dalam darah, sel-sel tubuh tetap merasa kelaparan karena tidak bisa mendapatkan energi yang dibutuhkan. Karena kondisi ini tubuh akan merasa lemas dan lesu karena kekurangan energi. Kamu wajib waspada apabila dibiarkan dalam jangka waktu yang lama, karena dapat menghambat suplai oksigen menuju ke otak dan memperparah rasa lelah yang dirasakan.
Penglihatan menurun
person shadows with Frosted glass - violations concept background by istockphoto
Gula darah tinggi atau diabetes melitus dapat menyebabkan berbagai komplikasi, salah satunya adalah gangguan penglihatan. Ketika kadar gula darah tidak terkontrol, pembuluh darah kecil yang ada pada mata, termasuk retina akan mengalami kerusakan. Kondisi ini disebut retinopati diabetik.
Pembuluh darah yang rusak dapat menyebabkan kebocoran, pembengkakan dan pertumbuhan pembuluh darah baru yang abnormal. Akibatnya pasokan oksigen ke retina terganggu sehingga sel-sel retina mati dan menyebabkan penglihatan menjadi kabur, dalam kasus yang lebih parah dapat mengakibatkan kebutaan permanen.
Luka Sulit untuk Sembuh
close-up of cut skin on the hand, the wound is difficult to heal by istockphoto
Penderita diabetes acap kali mengalami kesulitan dalam menyembuhkan luka. Kenapa sih? Tingginya kadar gula darah dapat mengganggu proses penyembuhan alami tubuh. Gula darah yang tinggi dapat merusak pembuluh darah kecil, sehingga pasokan oksigen dan nutrisi ke jaringan yang luka menjadi terhambat. Efek yang cukup signifikan adalah melemahkan sistem kekebalan tubuh menjadi lebih rentan terhadap infeksi.
Contoh kasus pada kondisi saraf (neuropati) yang sering terjadi pada penderita diabetes dapat menyebabkan penurunan sensitivitas terhadap rasa sakit, maka luka kecil tidak segera disadari dan dirawat, yang pada akhirnya berubah menjadi luka yang lebih serius.
Kaki dan Tangan Kesemutan
asian fitness young woman Running injury leg accident of workout exercising on street in urban city . sport runner girl sitting on floor sprained ankle in pain by istockphoto
Salah satu komplikasi yang sering dialami penderita diabetes adalah kesemutan. Sensasi tidak nyaman ini bisa muncul di berbagai bagian tubuh terutama tangan dan kaki. Kenapa bisa begitu ya? Gula darah yang tinggi dalam jangka waktu lama dapat merusak saraf dan menyebabkan gangguan seperti sensasi kesemutan, mati rasa atau bahkan rasa nyeri.
Kulit menjadi Kusam dan Berjerawat
Portrait of beautiful woman asian is a acne, zit treatment, girl problem beautiful face, beauty perfect with wellness isolated on white background with skin healthcare concept by istockphoto
Peningkatan kadar gula darah tidak hanya berdampak pada organ dalam, tetapi juga bisa menyebabkan masalah pada kulit. Salah satu yang sering terjadi adalah kulit menjadi kusam dan muncul banyak jerawat di sekitar wajah. Ketika gula darah tinggi, tubuh mengalami peradangan dan merusak kolagen, protein penting yang menjaga elastisitas dan kekencangan kulit. Kondisi ini dapat merubah kulit menjadi lebih kering, kusam dan terlihat lebih tua dari usia sebenarnya.
Sering Sakit Kepala
Young beautiful asian woman headache on white bed, sad, migraine stressed, crying, disappointed feeling in the morning by istockphoto
Sering mengalami sakit kepala umumnya menjadi salah satu tanda bahwa kadar gula darah kamu tidak stabil. Ketika kadar gula darah terlalu tinggi (hiperglikemia) atau terlalu rendah (hipoglikemia), tubuh akan berusaha untuk menyeimbangkannya kembali secara alamiah. Proses ini dapat memicu berbagai gejala dan salah satunya adalah sakit kepala. Sakit kepala akibat gula darah yang tinggi juga disebabkan oleh beberapa faktor seperti dehidrasi karena sering buang air kecil seperti poin yang telah disebutkan sebelumnya.
Mood Swing
Asian beauty woman is crying on white bedroom in morning by istockphoto
Kadar gula darah yang tidak stabil, baik terlalu tinggi atau terlalu rendah, otak tentu tidak mendapatkan asupan energi yang cukup. Hal ini dapat mengganggu fungsi utama otak, termasuk bagian yang mengatur emosi. Akibatnya, penderita diabetes sering mengalami perubahan suasana hati yang cukup drastis, seperti mudah marah, sedih, cemas atau bahkan depresi.
Editor : Tim Bacaaja.com